tag:blogger.com,1999:blog-57297615761038104862024-03-05T02:13:05.641-08:00Islam adalah hidupkuIslam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-88505312714281608152011-05-15T23:32:00.000-07:002011-05-15T23:32:01.608-07:00Kasih sayang ibu tak bernilai harganya<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.<br />
Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">OngKos upah membantu ibu :<br />
1) Membantu Pergi Ke Warung Rp20.000<br />
2) Menjaga adik Rp20.000<br />
3) Membuang sampah Rp5.000<br />
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000<br />
5) menyiram bunga Rp15.000<br />
6) Menyapu Halaman Rp15.000<br />
Jumlah : Rp85.000</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar.<br />
Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">1) OngKos mengandungmu selama 9bulan – GRATIS<br />
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu – GRATIS<br />
3) OngKos air mata yang menetes karenamu – GRATIS<br />
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu – GRATIS<br />
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu – GRATIS<br />
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu – GRATIS<br />
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku – GRATIS</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, “Saya Sayang Ibu”. Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya : “Telah Dibayar” ….</div>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-66275798147096637672011-05-15T23:14:00.000-07:002011-05-15T23:14:43.661-07:00Apakah masuk surga itu karena usaha atau rahmat allah ?<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Pertanyaan:</strong><br />
Saya pernah mendengar seorang khatib dalam khotbah Jum’at berkata bahwa seseorang bisa masuk surga karena rahmat Allah. Namun ada pula para mubalig yang berkata bahwa seseorang bisa masuk surga karena amal ibadahnya. Mohon penjelasan, bagaimanakah sebenarnya?</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Jawaban:</strong><br />
Mengenai masalah ini, terjadi Ikhtilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama disebabkan adanya dua dalil, yaitu Al-Qur’an dan Hadis yang secara sepintas kelihatannya bertentangan.<br />
Menurut zhahir nash Al-Qur’an, bahwa seseorang masuk surga karena amal ibadahnya. Hal ini dapat kita temukan pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an, antara lain:</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><em>“Masuklah kamu ke dalam surga disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.”</em> (QS An-Nahl:32)</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><em>Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.”</em>(QS Al-A’raaf:43)</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Menurut zhahir nash Hadis Nabi Saw., bahwa amal ibadah itu tidak dapat memasukkan seseorang ke dalam surga, bahkan tidak pula menjauhkan seseorang dari azab api neraka, melainkan karena rahmat Allah semata. Dalam kitab Shahih Muslim terdapat hadis yang menyebutkan:<span id="more-2075"></span><br />
<em></em></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><em>Dari jabir, ia berkata: saya pernah mendengar Nabi Saw. bersabda: “Amal saleh seseotang diantara kamu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga dan tidak dapat menjauhkannya dari azab api neraka dan tidak pula aku, kecuali dengan rahmat Allah.” </em>(Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528)</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Dalam riwayat lain bunyinya begini:<br />
<em></em></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><em>Dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw. telah bersabda: “Amal saleh seseorang diantara kamu sekali-kali tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Hai Rasulullah, tidak pula engkau?” Rasulullah menjawab, “Tidak pula aku kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepadaku.”</em> (Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528)</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Mengenai hadis yang menyatakan bahwa seseorang masuk surga bukan karena amalnya, tetapi rahmat Allah dan karuia-Nya, kemi telah menemukan dalam kitab Shahih Muslim, lebih dari empat buah hadis banyaknya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Sebenarnya bila dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi tersebut dianalisis agak mendalam, tidaklah terdapat pertentangan (ta’arudh), melainkan dapat kita kompromikan.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Untuk lebih jelasnya perhatikan komentar dua tokoh ulama. Yang satu terkenal sebagai pakar dalam bidang tafsir, sedangkan yang kedua terkenal pakar dalam bidang Fikih dan Hadis, yaitu:</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">* Imam Ahmad Ash-Shawi Al-Maliki, dalam kitab tafsirnya Ash-Shawi; ketika mengompromikan kedua dalil tersebut, beliau berkata:<br />
<em></em></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><em>Jika engkau berkata, telah terdapat keterangan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: “Seseorang sekali-kali tidak masuk surga dengan sebab amalnya.” Rasulullah ditanya, “Dan tidak pula engkau, hai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Dan aku pun tidak, kecuali Allah melimpahkan rahmat-Nya.”<br />
Lalu Imam Ash-Shawi menjawab, “Bahwasanya amal yang tersebut dalam ayat Al-Qur’an itu ialah amal yang disertai dengan fadhal (karunia Allah), sedangkan amal yang dimaksud dalam hadis Nabi itu ialah amal yang tidak disertai karunia Allah.”</em>(Tafsir Shawi II:75)</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">* Imam Muhyiddin An-Nawawi dalam kitabnya Syarah Shahih Muslim; ketika mengompromikan kedua dalik tersebut diatas beliau menjelaskan:</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><em>Dan dalam kenyataan hadis-hadis ini ada petunjuk bagi ahli haq, bahwasanya seseorang tidak berhak mendapat pahala dan surga karena amal ibadahnya. Adapun firman Allah Ta’ala: “Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan,” dan “Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan,” dan seumpama keduanya dari beberapa ayat Al-Qur’an yang menunjukkan bahwasanya amal ibadah itu dapat memasukkan ke dalam surga, maka firman Allah itu tidak bertentangan dengan beberapa hadis ini.</em></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><em>Akan tetapi, ayat-ayat itu berarti bahwasanya masuknya seseorang ke dalam surga karena amal ibadahnya, kemudian mendapat taufik untuk melakukan amal ibadah itu dan mendapat hidayah untuk ikhlas dalam ibadah sehingga diterima di sisi Allah, adalah berkat rahmat Allah dan karunia-Nya.</em> (Kitab Syarah Shahih Muslim, juz XVII, halaman 160-161)</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Jadi tidak benar kalau ada seorang khatib dalam khotbah Jum’atnya itu berkata bahwa seseorang itu masuk surga karena rahmat Allah Swt. semata, sebab tidak sesuai dengan bunyi nash ayat-ayat Al-Qur’an.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Begitu pula tidak tepat kalau ada seorang mubalig dalam pidatonya berkata bahwa seseorang masuk surga karena amal ibadahnya semata sebab menyalahi bunyi nash Hadis-hadis Nabi Saw. yang sahih.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Yang benar ialah seseorang masuk surga berkat amal ibadahnya dan dengan adanya rahmat Allah serta karunia-Nya; ia diberi taufik untuk beramal dan diberi hidayah agar ia ikhlas dalam beramal.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Diambil dari buku “Umat Bertanya Ulama Menjawab” tulisan dari KH.Drs.Ahmad Dimyathi Badruzzaman, dosen Fakultas Dakwah STIDA Al-Hamidiyah</strong></div>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-39408520555006605612011-05-15T22:55:00.000-07:002011-05-15T22:55:33.894-07:00Terima kasih IBU<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki dari sebuah keluarga yang amat sederhana. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata, “Makanlah nak, aku tidak lapar.” Dan setelah aku dewasa aku baru tersadar bahwa saat itu ibu telah berbohong.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Ketika saya mulai menginjak remaja, ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya selalu gigih dalam membantu ayah mencari nafkah. Berusaha apa saja ia lakoni demi mendapatkan sejumlah uang. Namun pernah satu kali ia tak mendapatkan bayaran atas usahanya, ia hanya mendapatkan upah dengan beberapa ekor ikan segar yang dimasaknya menjadi sebuah hidangan yang menggugah selera.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Sewaktu memakan makanan itu, ibu duduk di samping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa makanan kami. Melihat itu tentu saja aku tak tega dan menyodorkan ikan bagianku kepadanya. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. “Makanlah nak, ibu tidak begitu suka dengan daging ikan,” tuturnya. Dan aku kembali menyadari bahwa ibu telah kembali berbohong.<span id="more-2276"></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Saat aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, demi membiayai uang sekolah itu, ibu rela mengerjakan sulaman barang-barang kerajinan yang didapatnya dari tetangga sebelah rumah. Sedikit demi sedikit ia selesaikan pekerjaannya itu. Saat itu aku trenyuh menyaksikan kegigihan ibu, karena hingga jam menunjukan pukul satu malam ibu belum juga berhenti. Saat aku memintanya untuk istirahat dan tidur, ia malah menyuruhku untuk tidur terlebih dahulu, sementara ia beralasan belum mengantuk.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Hari-hari terus berjalan, hingga pada waktu yang telah digariskan, ayah meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Setelah kepergian ayah, ibu yang malang harus merangkap menjadi ayah, membiayai keperluan hidup kami sendiri dan tiada hari tanpa penderitaan. Hingga banyak keluarga ibu yang mensehati ibu untuk kembali menikah, tetapi ibu menolaknya dengan mengatakan bahwa ia tak butuh cinta, dan aku tahu saat itu ibu berbohong.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang mulai renta sudah waktunya beristirahat. Tetapi ibu tidak mau, ia rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. “Gunakan saja uang itu untuk keperluan kalian, saat ini ibu tak membutuhkan uang kalian.” Entah sudah berapa kali ibu berbohong.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena sebuah penyakit, kini ia harus dirawat di rumah sakit. Aku yang berada jauh di seberang lautan harus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan di bagian perutnya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang terpancar di wajahnya terkesan agak kaku, karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menggerogoti tubuh ibuku, sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku pedih, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata, “Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan.” Dan itu kebohongan ibu yang kesekian kalinya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Setelah mengucapkan kebohongannya- kebohongannya, ibuku tercinta menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Demikianlah, ibu yang telah melahirkan kita, merawat kita sejak dilahirkan, akan selalu terpaksa untuk berbohong demi membahagiakan kita. Dan sudahkan kita mengingat mereka, mengingat para ibu kita yang kebetulan saat ini masih hidup dan butuh pertolongan kita. Sudah berapa lamakah kita tak mengunjungi mereka, tak berbincang-bincang dengan mereka cuma karena aktivitas kita yang padat.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Kita harus akui bahwa kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita?</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Risau, apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau, apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan lagi. Saat kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “menyesal” di kemudian hari.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><a href="http://azwarti.wordpress.com/">azwarti</a></div>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-37396006311062399192011-05-15T22:32:00.000-07:002011-05-15T22:32:08.584-07:00Racun Psikologi<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun pertama : <em>Menghindar</em></strong><br />
Gejalanya, laridari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Realitas</em><br />
<strong><em>Cara :</em></strong> Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun kedua : <em>Ketakutan</em></strong><br />
Gejalanya, tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, kesulitan seksual.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Keberanian</em><br />
<em><strong>Cara :</strong></em> Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Kebenarian merupakan merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun ketiga : <em>Egoistis</em></strong><br />
Nyiyir, materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Bersikap sosial.</em><br />
<strong><em>Cara :</em></strong> Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akn diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.<span id="more-2384"></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun keempat : <em>Stagnasi</em></strong><br />
Gejalanya berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Ambisi</em><br />
<em><strong>Cara :</strong></em> Teruslah bertumbuh, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun kelima : <em>Rasa rendah diri</em></strong><br />
Gejala : Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Keyakinan diri</em>.<br />
<em><strong>Cara :</strong></em> Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang yakin dirinya aka kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun keenam : <em>Narsistik</em></strong><br />
Gejala : Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Rendah hati.</em><br />
<em><strong>Cara :</strong></em> Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun ketujuh : <em>Mengasihani diri</em></strong><br />
Gejala : Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, menghunjam diri, merasa menjadi orang termalang di dunia.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Sublimasi</em><br />
<em><strong>Cara :</strong></em> Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun kedelapan : <em>Sikap bermalas-malasan</em></strong><br />
Gejala : Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Kerja</em><br />
<em><strong>Cara :</strong></em> Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun kesembilan : <em>Sikap tidak toleran</em></strong><br />
Gejala : Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Kontrol diri</em><br />
<em><strong>Cara :</strong></em> Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dari keberagaman kultur dan agama.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><strong>Racun kesepuluh : <em>Kebencian</em></strong><br />
Gejala : Keinginan balas dendam, kejam, bengis.<br />
<em><strong>Antibodinya :</strong> Cinta kasih</em><br />
<em><strong>Cara :</strong></em> Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">Simpanlah paket tiket untuk perasaan tidak bahagia dan mengaculah pada paket tiket ini saat kita sedang mengalami rasa depresi dan tidak bahagia. Gunakan sebagai sarana pertolongan pertama dalam kondisi mental gawat darurat demi terhindar dari ketidakbahagiaan berlanjut pada masa mendatang. </div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><a href="http://azwarti.wordpress.com/">azwarti</a></div>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-65845433638736043112011-04-16T05:46:00.000-07:002011-04-16T05:46:20.585-07:00Ayat-ayat Al-quran tentang sabar<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="margin: 0px;">يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ</div><div style="margin: 0px;">“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Dan Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="margin: 0px;">وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ</div><div style="margin: 0px;">“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)</div><div style="margin: 0px;">Dan Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="margin: 0px;">إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ</div><div style="margin: 0px;">“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar:10)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Dan Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="margin: 0px;">وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأُمُورِ</div><div style="margin: 0px;">“Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuuraa:43)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Dan Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="margin: 0px;">يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ</div><div style="margin: 0px;">“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:153)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Dan Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="margin: 0px;">وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ</div><div style="margin: 0px;">“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.” (Muhammad:31)</div><div style="margin: 0px;">Dan ayat-ayat yang memerintahkan sabar dan menerangkan keutamaannya sangat banyak dan dikenal.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;"><strong>Pengertian dan Jenis-jenis Sabar</strong></div><div style="margin: 0px;">Ash-Shabr (sabar) secara bahasa artinya al-habsu (menahan), dan diantara yang menunjukkan pengertiannya secara bahasa adalah ucapan: “qutila shabran” yaitu dia terbunuh dalam keadaan ditahan dan ditawan. Sedangkan secara syari’at adalah menahan diri atas tiga perkara: yang pertama: (sabar) dalam mentaati Allah, yang kedua: (sabar) dari hal-hal yang Allah haramkan, dan yang ketiga: (sabar) terhadap taqdir Allah yang menyakitkan.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;"><strong>Inilah macam-macam sabar yang telah disebutkan oleh para ‘ulama.</strong></div><div style="margin: 0px;">Jenis sabar yang pertama: yaitu hendaknya manusia bersabar terhadap ketaatan kepada Allah, karena sesungguhnya ketaatan itu adalah sesuatu yang berat bagi jiwa dan sulit bagi manusia. Memang demikianlah kadang-kadang ketaatan itu menjadi berat atas badan sehingga seseorang merasakan adanya sesuatu dari kelemahan dan keletihan ketika melaksanakannya. Demikian juga padanya ada masyaqqah (sesuatu yang berat) dari sisi harta seperti masalah zakat dan masalah haji.</div><div style="margin: 0px;">Yang penting, bahwasanya ketaatan-ketaatan itu padanya ada sesuatu dari masyaqqah bagi jiwa dan badan, sehingga butuh kepada kesabaran dan kesiapan menanggung bebannya, Allah berfirman:</div><div style="margin: 0px;">يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ</div><div style="margin: 0px;">“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)</div><div style="margin: 0px;">Allah juga berfirman</div><div style="margin: 0px;">وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا</div><div style="margin: 0px;">“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (Thaahaa:132)</div><div style="margin: 0px;">إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ تَنْزِيلاً(23) فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ</div><div style="margin: 0px;">“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:23-24)</div><div style="margin: 0px;">Ayat ini menerangkan tentang sabar dalam melaksanakan perintah-perintah, karena sesungguhnya Al-Qur`an itu turun kepadanya agar beliau (Rasulullah) menyampaikannya (kepada manusia), maka jadilah beliau orang yang diperintahkan untuk bersabar dalam melaksanakan ketaatan.</div><div style="margin: 0px;">Dan Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="margin: 0px;">وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ</div><div style="margin: 0px;">“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.” (Al-Kahfi:28)</div><div style="margin: 0px;">Ini adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.</div><div style="margin: 0px;">Jenis sabar yang kedua: yaitu bersabar dari hal-hal yang Allah haramkan sehingga seseorang menahan jiwanya dari apa-apa yang Allah haramkan kepadanya, karena sesungguhnya jiwa yang cenderung kepada kejelekan itu akan menyeru kepada kejelekan, maka manusia perlu untuk mengekang dan mengendalikan dirinya, seperti berdusta, menipu dalam bermuamalah, memakan harta dengan cara yang bathil, dengan riba dan yang<span class="Apple-converted-space"> </span> lainnya, berbuat zina, minum khamr, mencuri dan lain-lainnya dari kemaksiatan-kemaksiatan yang sangat banyak.</div><div style="margin: 0px;">Maka kita harus menahan diri kita dari hal-hal tadi jangan sampai mengerjakannya dan ini tentunya perlu kesabaran dan butuh pengendalian jiwa dan hawa nafsu.</div><div style="margin: 0px;">Diantara contoh dari jenis sabar yang kedua ini adalah sabarnya Nabi Yusuf ‘alaihis salaam dari ajakan istrinya Al-’Aziiz (raja Mesir) ketika dia mengajak (zina) kepadanya di tempat milik dia, yang padanya ada kemuliaan dan kekuatan serta kekuasaan atas Nabi Yusuf, dan bersamaan dengan itu Nabi Yusuf bersabar dan berkata:</div><div style="margin: 0px;">قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلاَّ تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ</div><div style="margin: 0px;">“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (Yuusuf:33)</div><div style="margin: 0px;">Maka ini adalah kesabaran dari kemaksiatan kepada Allah.</div><div style="margin: 0px;">Jenis sabar yang ketiga: yaitu sabar terhadap taqdir Allah yang menyakitkan (menurut pandangan manusia).</div><div style="margin: 0px;">Karena sesungguhnya taqdir Allah ‘Azza wa Jalla terhadap manusia itu ada yang bersifat menyenangkan dan ada yang bersifat menyakitkan.</div><div style="margin: 0px;">Taqdir yang bersifat menyenangkan; maka butuh rasa syukur, sedangkan syukur itu sendiri termasuk dari ketaatan, sehingga sabar baginya termasuk dari jenis yang pertama (yaitu sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah). Adapun taqdir yang bersifat menyakitkan; yaitu yang tidak menyenangkan manusia, seperti seseorang yang diuji pada badannya dengan adanya rasa sakit atau yang lainnya, diuji pada hartanya –yaitu kehilangan harta-, diuji pada keluarganya dengan kehilangan salah seorang keluarganya ataupun yang lainnya dan diuji di masyarakatnya dengan difitnah, direndahkan ataupun yang sejenisnya.</div><div style="margin: 0px;">Yang penting bahwasanya macam-macam ujian itu sangat banyak yang butuh akan adanya kesabaran dan kesiapan menanggung bebannya, maka seseorang harus menahan jiwanya dari apa-apa yang diharamkan kepadanya dari menampakkan keluh kesah dengan lisan atau dengan hati atau dengan anggota badan.</div><div style="margin: 0px;">Allah berfirman:</div><div style="margin: 0px;">فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ</div><div style="margin: 0px;">“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:24)</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-78198733037308612122011-04-16T05:45:00.002-07:002011-04-16T05:45:30.753-07:008 Pelajaran Hari Ini<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-size: small; line-height: 18px;">Suatuhari, Syaqiq Al Balkhi berjumpa dengan Hatim. Syaqiq bertanya, “Selama sehari ini, ilmu apa saja yang sudah kau dapatkan?” Hatim menjawab, “Aku mendapatkan delapan pelajaran:</span></div><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red;">Pertama</span></b></span><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red; font-size: small;">,</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><span class="Apple-converted-space"> </span>aku perhatikan segala sesuatu di dunia ini. Aku mendapati bahwa setiap orang memiliki kekasih yang sangat dicintainya. Lalu ketika ia mati, ia pun harus rela berpisah dengan kekasihnya. Maka aku menjadikan segala amal shalehku sebagai kekasihku supaya ia tetap bersamaku nanti di alam kubur.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red;">Kedua</span></b></span><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red; font-size: small;">,</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><span class="Apple-converted-space"> </span>aku perhatikan firman Allah, “Dan orang yang menahan jiwanya dari hawa nafsu, maka surga adalah tempat kembalinya.” (QS. An- Nazi’at:40) Maka aku berusaha dengan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu agar aku tetap berada dalam ketaatan kepada Allah.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red;">Ketiga</span></b></span><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red; font-size: small;">,</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><span class="Apple-converted-space"> </span>aku perhatikan bahwa setiap orang jika memiliki barang yang berharga, ia pasti selalu menjaganya dengan baik. Lalu aku perhatikan firman Allah, “Segala sesuatu yang berada pada mu akan binasa, dan segala sesuatu yang berada pada Allah akan kekal abadi.” (QS. An-Nahl: 96) Oleh karena itu, setiap kali aku memiliki barang berharga, aku selalu menitipkannya kepada Allah supaya menjadi kekal abadi selamanya.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red;">Keempat</span></b></span><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red; font-size: small;">,</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><span class="Apple-converted-space"> </span>aku perhatikan manusia selalu berbangga-bangga dengan harta, keturunan dan jabatan, padahal semua itu tak ada harganya sama sekali. Lalu aku perhatikan firman Allah, “Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13) Oleh karena itu, aku berusaha menjadi orang yang bertakwa supaya menjadi mulia di mata Allah.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red;">Kelima</span></b></span><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red; font-size: small;">,</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><span class="Apple-converted-space"> </span>aku perhatikan manusia saling mendengki dan iri hati. Lalu aku perhatikan firman Allah, “Aku telah membagi-bagi jatah hidup mereka.” (QS. Az-Zukhruf: 32) Oleh karena itu, aku tinggalkan dengki dan iri hati.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red;">Keenam</span></b></span><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red; font-size: small;">,</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><span class="Apple-converted-space"> </span>aku perhatikan manusia saling bermusuhan. Lalu aku perhatikan firman Allah, “Sesungguhnya syetan adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh.” (QS. Fathir: 6) Oleh karena itu, aku tinggalkan permusuhan dengan sesama manusia, lalu aku menjadikan syetan sebagai satu-satunya musuhku.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red;">Ketujuh</span></b></span><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red; font-size: small;">,</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><span class="Apple-converted-space"> </span>aku perhatikan manusia menguras tenaga mereka untuk mengais rezeki. Lalu aku perhatikan firman Allah, “Tak ada satu melata pun di muka bumi ini melainkan Allah sudah menanggung rezekinya.” (QS. Hud: 6) Oleh karena itu, aku bekerja secukupnya dan seperlunya, dan aku tinggalkan sebagian lainnya.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red;">Kedelapan</span></b></span><span lang="EN-US" style="background-attachment: scroll; background-color: yellow; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; color: red; font-size: small;">,</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><span class="Apple-converted-space"> </span>aku perhatikan mereka hanya berharap dan mengandalkan pada perniagaan, bisnis, serta kesehatan jasmani mereka saja. Maka, aku hanya berharap dan bertawakkal kepada Allah saja.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div style="margin: 0px;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US">(Kitab Mukhtasar Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah)</span></b></span></div></div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-11130018153112543422011-04-16T05:45:00.000-07:002011-04-16T05:45:01.420-07:00Kenapa Allah merahasiakan mati ?<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Suatu hari seperti dinukil oleh Syekh Abdurahman Al-Sinjari, dalam Al-Buka min Khasyatillah, Nabi Ya’qub berdialog dengan Malaikat pencabut nyawa.“Aku ingin sesuatu yang harus engkau penuhi sebagai tanda persudaraan kita,” pinta Nabi Ya’kub.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">“Apakah itu.” tanya malaikat maut.</div><div style="margin: 0px;">“Jika ajalku telah dekat, beritahulah aku.”</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Malaikat itu menjawab, “Baik, aku akan memenuhinya. Aku akan mengirimkan tidak hanya satu utusan, tapi dua atau tiga utusan.” Setelah itu keduanya berpisah. Hingga setelah lama malaikat itu datang kembali.</div><div style="margin: 0px;">“Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?” tanya Nabi Ya’qub.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">“Aku datang untuk mencabut nyawamu.” jawab malaikat.</div><div style="margin: 0px;">“Lalu mana ketiga utusanmu?” tanya Nabi Ya’qub lagi.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">“Sudah kukirim. Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan membungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya’qub itulah utusanku untuk setiap anak Adam.”</div><div style="margin: 0px;">Tetapi, kematian itu tidak hanya akan menimpa kepada orang-orang yang sudah lanjut usia (tua) saja, tapi semua orang baik itu bayi yang baru lahir atau belum lahir, anak-anak, remaja, dewasa samapai orang tua yang sudah jompo sekali. Pokoknya, setiap yang berjiwa baik itu manusia, hewan, tumbuhan dan lain sebagainya akan merasakan mati, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT yang artinya,</div><div style="margin: 0px;">“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…” (QS. Ali Imaran (3): 185)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Malahan di lain ayat-Nya Allah SWT menerangkan bahwa kematian itu terjadi atas izin Allah SWT sebagai sebuah ketetapan yang telah ditentukan waktunya, sebagaimana firman-Nya,</div><div style="margin: 0px;">“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…” (QS. Ali Imran (3): 145)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Maka, oleh karena itu, dimanapun kita, sedang apa pun kita, kalau Allah SWT sudah menetapkan ketentuan-Nya, bahwa saat ini, menit ini, jam ini, dan hari ini kita di takdirkan mati, maka matilah kita. Allah SWT berfirman,</div><div style="margin: 0px;">“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS. An-Nisa (4): 78)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi dan akan menimapa kepada setiap yang berjiwa. Yang jadi masalah adalah tidak ada yang tahu kapan kematian itu akan menimpa. Malahan Rasulullah SAW sendiri pun<span class="Apple-converted-space"> </span> tidak diberitahu oleh Allah SWT. Sehingga timbul pertanyaan didiri kita masing-masing, kenapa Allah SWT merahasiakan masalah kematian ini?</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Ada beberapa alasan yang bisa kita ambil dari dirahasiakannya kematian itu:</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;"><strong>1. AGAR KITA TIDAK CINTA DUNIA</strong></div><div style="margin: 0px;">DR. Aidh Al-Qarni dalam sebuah bukunya Cambuk Hati berkata bahwa, “Dunia adalah jembatan akhirat. Oleh karena itu, seberangilah ia dan janganlah Anda menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah berakal orang yang membangun gedung-gedung di atas jembatan”.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Al-Ghazali dalam bukunya Mutiara Ihya Ulumuddin menukil beberapa hadits mengenai masalah dunia diantaranya adalah:</div><div style="margin: 0px;">Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu penjara bagi orang Mukmin dan surga bagi orang kafir”.</div><div style="margin: 0px;">Dan sabdanya pula, “Dunia itu terkutuk. Terkutuklah apa yang ada di dalamnya kecuali yang ditujukan kepada Allah.”</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Abu Musa Al-Asy’ari berkata bahwa Raulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mencintai dunianya, niscaya ia akan membahayakan akhiratnya. Dan barangsiapa mencintai akhiratnya, niscaya ia akan membahayakan dunianya. Maka utamakanlah apa yang kekal daripada apa yang binasa.”</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Intinya adalah agar kita tidak cinta pada sesuatu yang pasti tiada. Jangan sampai ada makhluk, benda, harta, jabatan yang menjadi penghalang kita dari Allah SWT.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;"><strong>2. AGAR KITA TIDAK MENUNDA AMAL</strong></div><div style="margin: 0px;">Kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati. Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun, semua dirahasiakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita jangan sampai menunda-nunda ibadah, dan semua amal perbuatan baik yang akan kita lakukan, tobat yang kita lakukan, maaf yang kita ucapkan.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Syekh Ahmad Atailah dalam bukunya Mutu Manikan dari Kitab Al-Hikam mengatakan bahwa,</div><div style="margin: 0px;">“Penundaanmu untuk beramal karena menanti waktu senggang, adalah timbul dari hati yang bodoh.”</div><div style="margin: 0px;">Dan Syekh Ahmad Atailah juga memberikan tipsnya untuk mengatur waktu dalam kehidupan duniawi yang mana perlu diperhatikan hal-hal berikut:</div><div style="margin: 0px;">1–Utamakan kehidupan akhirat, dan jadikan hidup didunia sebagai jembatan menuju akhirat, dan jangan menunda waktu beramal.</div><div style="margin: 0px;">2–Berpaculah dengan waktu, karena apabila salah menggunakan waktu, maka waktu itu akan memenggal kita. Artinya terputus seseorang dengan waktu terputus pula amal selanjutnya.</div><div style="margin: 0px;">3–Mengejar dunia tidak akan ada habisnya, lepas satu datang pula lainnya. Amal yang tertunda karena habisnya waktu, akan melemahkan semangat untuk menjalankan ibadah. Akibatnya hilang pula wujud kita sebagai hamba Allah yang wajib beribadah.</div><div style="margin: 0px;">4–Pergiatlah waktu beramal sebelum tibanya waktu ajal.</div><div style="margin: 0px;">5–Perketat waktu ibadah sebelum datang waktu berserah.</div><div style="margin: 0px;">6–Jangan menunda amal bakti sebelum datang waktu mati.</div><div style="margin: 0px;">7–Aturlah waktu untuk beramal agar kelak tidak menyesal.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;"><strong>3. AGAR MENCEGAH MAKSIAT</strong></div><div style="margin: 0px;">Ibnu Bathal berkata: “Jihadnya seseorang atas dirinya adalah jihad yang lebih sempurna”.</div><div style="margin: 0px;">Allah SWT berfirman, “Dan adapun orang yang takut pada kebesaran Tuhan-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya” (QS. An-Nazi’at (79): 40).</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Jihad seseorang atas dirinya sendiri dapat berupa mencegah diri dari maksiat, mencegah diri dari apa yang syubhat dan mencegah diri dari memperbanyak syahwat (kesenangan) yang diperbolehkan karena ingin menikmatinya kelak diakhirat.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Meninggalkan maksiat adalah perjuangan, sedang keengganan meninggalkannya adalah pengingkaran. Maka, untuk menghindari maksiat, tidak lain dengan menemukan jalan keluarnya, dan satu-satunya jalan keluar adalah ketaatan dan menempatkan diri pada pergaulan yang dapat terhindar dari panggilan dan godaan hawa nafsu itu sendiri.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;"><strong>4. AGAR MENJADI ORANG YANG CERDAS</strong></div><div style="margin: 0px;">Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang cerdas adalah yang merendahkan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sementara orang bodoh adalah orang yang mengikuti diri pada hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan angan-angan kosong.”</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Oleh karena itu, jadilah menjdi orang yang cerdas. Karena hanya orang yang cerdaslah yang tahu bagaimana mempersiapkan mati. Mereka tahu bagaimana merubah yang fana ini menjadi sesuatu yang kekal.</div><div style="margin: 0px;">Misalnya, bagaimana caranya gaji yang fana ini bisa berubah menjadi kekal? Maka caranya adalah dengan mengeluarkan sebagian atau semuanya kalau memungkinkan dari gaji itu untuk tabungan akhiratnya. Dan ini merupakan investasi kita untuk masa depan kita juga.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Sahabat-sahabat sekalian, kematian adalah sesuatu hal yang misterius yang hanya Allah saja yang tahu. Tinggal bagaimana diri kita dalam mempersiapkan diri ini untuk menghadapi kematian yang akan mendatangi kita.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali Imran (3): 102)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Wallahu A‘lam</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">azwarti</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-81458587664323305322011-04-16T05:44:00.001-07:002011-04-16T05:44:41.911-07:00Cara cepat menghafal Al-quran<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; margin: 0px; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisC1I7OwOtLa13hInwFbojW3WFTleHnofJCynrIrGUCvqkRERkJb0rGsEHZ-A7oRrXofHFENeja59hGf1X9hppk2zYUZbJ4_dJRuyg7HOElS79wlrpWV5Vib_5uz64Fb1iOLubYnJL_q6X/s1600/ALBAQA~1.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisC1I7OwOtLa13hInwFbojW3WFTleHnofJCynrIrGUCvqkRERkJb0rGsEHZ-A7oRrXofHFENeja59hGf1X9hppk2zYUZbJ4_dJRuyg7HOElS79wlrpWV5Vib_5uz64Fb1iOLubYnJL_q6X/s320/ALBAQA~1.JPG" style="cursor: move;" width="224" /></a></div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:</div><div style="margin: 0px;">1- Bacalah ayat pertama 20 kali:</div><div style="margin: 0px;">يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا {1}</div><div style="margin: 0px;">2- Bacalah ayat kedua 20 kali:</div><div style="margin: 0px;">وَءَاتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا {2}</div><div style="margin: 0px;">3- Bacalah ayat ketiga 20 kali:</div><div style="margin: 0px;">وَإِنْ خِفْتُمْ أّلاَّتُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانكِحُوا مَاطَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَآءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّتَعُولُوا {3}</div><div style="margin: 0px;">4- Bacalah ayat keempat 20 kali:</div><div style="margin: 0px;">وَءَاتُوا النِّسَآءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفَسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا {4}</div><div style="margin: 0px;">5- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.</div><div style="margin: 0px;">6- Bacalah ayat kelima 20 kali:</div><div style="margin: 0px;">وَلاَتُؤْتُوا السُّفَهَآءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا {5}</div><div style="margin: 0px;">7- Bacalah ayat keenam 20 kali:</div><div style="margin: 0px;">وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَابَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ ءَانَسْتُم مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَأْكُلُوهَآ إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَن يَكْبَرُوا وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَن كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهَدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللهِ حَسِيبًا {6}</div><div style="margin: 0px;">8- Bacalah ayat ketujuh 20 kali:</div><div style="margin: 0px;">لِّلرِّجَالِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا {7}</div><div style="margin: 0px;">9- Bacalah ayat kedelapan 20 kali:</div><div style="margin: 0px;">وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُوْلُوا الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا {8}</div><div style="margin: 0px;">10- Kemudian membaca ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.</div><div style="margin: 0px;">11- Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.</div><div style="margin: 0px;">Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">- BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?</div><div style="margin: 0px;">Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">- BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?</div><div style="margin: 0px;">Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru.</div><div style="margin: 0px;">Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.</div><div style="margin: 0px;">Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.</div><div style="margin: 0px;">Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">- BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?</div><div style="margin: 0px;">Mulailah mengulang al-qur an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-Quran setiap dua minggu sekali.</div><div style="margin: 0px;">Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al qur an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">- APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN SELAMA SATU TAHUN?</div><div style="margin: 0px;">Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi r semasa hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.</div><div style="margin: 0px;">Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: “kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)”. (HR. Ahmad).</div><div style="margin: 0px;">Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:</div><div style="margin: 0px;">- Hari pertama: membaca surat “al fatihah” hingga akhir surat “an-nisa”,</div><div style="margin: 0px;">- Hari kedua: dari surat “al maidah” hingga akhir surat “at-taubah”,</div><div style="margin: 0px;">- Hari ketiga: dari surat “yunus” hingga akhir surat “an-nahl”,</div><div style="margin: 0px;">- Hari keempat: dari surat “al isra” hingga akhir surat “al furqan”,</div><div style="margin: 0px;">- Hari kelima: dari surat “asy syu’ara” hingga akhir surat “yaasin”,</div><div style="margin: 0px;">- Hari keenam: dari surat “ash-shafat” hingga akhir surat “al hujurat”,</div><div style="margin: 0px;">- Hari ketujuh: dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-naas”.</div><div style="margin: 0px;">Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi kata: ” Fami bisyauqin ( فمي بشوق ) “, dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:</div><div style="margin: 0px;">- huruf “fa” symbol dari surat “al fatihah”, sebagai awal wirid beliau hari pertama,</div><div style="margin: 0px;">- huruf “mim” symbol dari surat “al maidah”, sebagai awal wirid beliau hari kedua,</div><div style="margin: 0px;">- huruf “ya” symbol dari surat “yunus”, sebagai wirid beliau hari ketiga,</div><div style="margin: 0px;">- huruf “ba” symbol dari surat “bani israil (nama lain dari surat al isra)”, sebagai wirid beliau hari keempat,</div><div style="margin: 0px;">- huruf “syin” symbol dari surat “asy syu’ara”, sebagai awal wirid beliau hari kelima,</div><div style="margin: 0px;">- huruf “wau” symbol dari surat “wa shafaat”, sebagai awal wirid beliau hari keenam,</div><div style="margin: 0px;">- huruf “qaaf” symbol dari surat “qaaf”, sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat “an-nas”.</div><div style="margin: 0px;">Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">- BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?</div><div style="margin: 0px;">Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">- KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:</div><div style="margin: 0px;">1- Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.</div><div style="margin: 0px;">2- Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.</div><div style="margin: 0px;">3- Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah.</div><div style="margin: 0px;">4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.</div><div style="margin: 0px;">5- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa “tajmi’” (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran merupakan harta yang sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal ‘alamin.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">azwarti</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-83422211176443241782011-04-16T04:43:00.000-07:002011-04-16T04:43:36.961-07:00Tujuh macam pahala<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Dari Anas r.a. berkata bahawa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu selepas matinya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">1. Sesiapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadat di dalamnya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">2. Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">3. Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">4. Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">5. Sesiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia atau burung.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang mempelajarinya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana ianya selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">8. yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda : "Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-78895836618706573212011-04-16T04:38:00.006-07:002011-04-16T04:38:31.477-07:00Kisah lima perkara aneh<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.</div><div style="margin: 0px;">Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."</div><div style="margin: 0px;">Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.</div><div style="margin: 0px;">Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."</div><div style="margin: 0px;">Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.</div><div style="margin: 0px;">Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.</div><div style="margin: 0px;">Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-18163822016529731202011-04-16T04:38:00.000-07:002011-04-16T04:38:01.649-07:00Pemuda beribu bapakan babi<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan bercakap dengan Allah.Nabi<span class="Apple-converted-space"> </span> Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.</div><div style="margin: 0px;">Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran dengan aku?".</div><div style="margin: 0px;">Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berjaya bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.</div><div style="margin: 0px;">Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu didukungnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh kehairanan.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Bai itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik.</div><div style="margin: 0px;">Selesai kerjanya barulah dia melayan Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu."<span class="Apple-converted-space"> </span> Kata Nabi Musa.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang hodohrupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menajdi babi, aku tetap melaksanakan<span class="Apple-converted-space"> </span> tugasku.", sambungnya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi.</div><div style="margin: 0px;">Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya. Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibubapanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."</div><div style="margin: 0px;">Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.</div><div style="margin: 0px;">Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibubapa kita diampuni Allah S.W.T.</div><div style="margin: 0px;">Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Erti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.</div><div style="margin: 0px;">Untuk mengetahui lebih mendalam kisah alam akhirat sila dapatkan buku terbitan syarikat Nurulhas yang berjudul: BILA IZRAIL A.S. DATANG MEMANGGIL</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-90069179054890047332011-04-16T04:37:00.001-07:002011-04-16T04:37:35.670-07:00Berkat membaca bismillah<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan.</div><div style="margin: 0px;">Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya.</div><div style="margin: 0px;">Suaminya berkata sambil mengejak, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."</div><div style="margin: 0px;">Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan beg duit ke dalam perigi di belakang rumahnya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku wang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan."</div><div style="margin: 0px;">Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk mengembalikan beg duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-44707080055967441892011-04-16T04:36:00.000-07:002011-04-16T04:36:03.001-07:00Kisah bumi dan langit<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Adapun terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu kerana Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-anaman, beberapa gunung dan lain-lain."</div><div style="margin: 0px;">Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerana matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku."</div><div style="margin: 0px;">Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku."</div><div style="margin: 0px;">Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah S.W.T dengan berkata, "Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah S.W.T memberi wahyu kepada Jibrail A.S pada malam tanggal 27 Rejab, "Janganlah engkau (Jibrail) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."</div><div style="margin: 0px;">Jibrail A.S. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"</div><div style="margin: 0px;">Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."</div><div style="margin: 0px;">Kemudian Jibrail A.S. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail A.S. terpandang pada<span class="Apple-converted-space"> </span> seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail A.S. menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Berkata buraq, "Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."</div><div style="margin: 0px;">Berkata Jibrail A.S., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu."</div><div style="margin: 0px;">Kemudian Jibrail A.S. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad S.A.W. Wallahu'alam.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam perjalanan Israk dan Mikraj.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-71749321543258765832011-04-16T04:35:00.001-07:002011-04-16T04:35:29.366-07:00Kisah neraka jahannam<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ianya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.</div><div style="margin: 0px;">Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik sahaja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Diriwayatkan bahawa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras."</div><div style="margin: 0px;">Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan sahaja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-63035471823712826192011-04-16T04:34:00.003-07:002011-04-16T04:34:57.873-07:00Nafsu yang degil<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.</div><div style="margin: 0px;">Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."</div><div style="margin: 0px;">Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."</div><div style="margin: 0px;">Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan<span class="Apple-converted-space"> </span> berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."</div><div style="margin: 0px;">Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahawa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa.</div><div style="margin: 0px;">Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-59992169194173154602011-04-16T04:34:00.001-07:002011-04-16T04:34:19.840-07:00Wasiat kepada rasulullah<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya :</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.</div><div style="margin: 0px;">· Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.</div><div style="margin: 0px;">· Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.</div><div style="margin: 0px;">· Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka.</div><div style="margin: 0px;">· Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.</div><div style="margin: 0px;">Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.</div><div style="margin: 0px;">· Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.</div><div style="margin: 0px;">· Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.</div><div style="margin: 0px;">· Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.</div><div style="margin: 0px;">· Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.</div><div style="margin: 0px;">· Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya.</div><div style="margin: 0px;">· Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-50561374731308403052011-04-16T04:33:00.000-07:002011-04-16T04:33:03.605-07:00Sepuluh solat yang tidak diterima<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat, maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)</div><div style="margin: 0px;">Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, antaranya :</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.</div><div style="margin: 0px;">2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.</div><div style="margin: 0px;">3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.</div><div style="margin: 0px;">4. Orang lelaki yang melarikan diri.</div><div style="margin: 0px;">5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).</div><div style="margin: 0px;">6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.</div><div style="margin: 0px;">7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.</div><div style="margin: 0px;">8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.</div><div style="margin: 0px;">9. Orang-orang yang suka makan riba'.</div><div style="margin: 0px;">10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."</div><div style="margin: 0px;">Hassan r.a berkata : "Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-22639179271813440482011-04-16T04:31:00.000-07:002011-04-16T04:31:10.137-07:0012 azab tinggalkan sholat<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Dalam sebuah hadis menerangkan bahawa Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Barangsiapa yang mengabaikan solat secara berjemaah maka Allah S.W.T akan mengenakan 12 tindakan yang merbahaya ke atasnya. Tiga darinya akan dirasainya semasa di dunia ini antaranya :-</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Allah S.W.T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga terhadap rezekinya.</div><div style="margin: 0px;">· Allah S.W.T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya.</div><div style="margin: 0px;">· Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya :</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia telah meminum seluruh air laut.</div><div style="margin: 0px;">· Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar.</div><div style="margin: 0px;">· Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :-</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat menggerunkan.</div><div style="margin: 0px;">· Kuburnya akan menjadi cukup gelap.</div><div style="margin: 0px;">· Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari).</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya :</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Hisab ke atsanya menjadi sangat berat.</div><div style="margin: 0px;">· Allah S.W.T sangat murka kepadanya.</div><div style="margin: 0px;">· Allah S.W.T akan menyiksanya dengan api neraka.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-38581564461229008602011-04-16T04:30:00.000-07:002011-04-16T04:30:01.129-07:00Kelebihan umat muhammad<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Disebutkan bahawa Nabi Adam A.S telah berkata, "Sesungguhnya Allah S.W.T telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.W empat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad S.A.W diterima di sebarang tempat oleh Allah S.W.T.</div><div style="margin: 0px;">· Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat derhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad S.A.W membuat derhaka dengan telanjang, tetapi Allah S.W.T memberi mereka pakaian.</div><div style="margin: 0px;">· Ketika aku telah berderhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad S.A.W berbuat derhaka, Allah S.W.T tidak memisahkan isteri mereka.</div><div style="margin: 0px;">· Memang benar aku telah durhaka kepada Allah S.W.T dalam syurga dan aku dikeluarkan dari syurga, tetapi umat Muhammad S.A.W durhaka kepada Allah akan dimasukkan ke dalam syurga apabila mereka bertaubat kepada Allah S.A.W.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-35768358013828463042011-04-16T04:29:00.001-07:002011-04-16T04:29:21.575-07:00Tanda-tanda kiamat<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Hudzaifah bin As-yad al-Ghifary berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi Muhammad S.A.W kepada kami lalu bertanya, "Apakah yang kamu semua sedang bincangkan.?"</div><div style="margin: 0px;">Lalu kami menjawab, "Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat."</div><div style="margin: 0px;">Sabda Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :-</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Asap</div><div style="margin: 0px;">· Dajjal</div><div style="margin: 0px;">· Binatang melata di bumi</div><div style="margin: 0px;">· Terbitnya matahari sebelah barat</div><div style="margin: 0px;">· Turunnya Nabi Isa A.S</div><div style="margin: 0px;">· Keluarnya Yakjuj dan Makjuj</div><div style="margin: 0px;">· Gerhana di timur</div><div style="margin: 0px;">· Gerhana di barat</div><div style="margin: 0px;">· Gerhana di jazirah Arab</div><div style="margin: 0px;">· Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa sahaja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.</div><div style="margin: 0px;">Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S.</div><div style="margin: 0px;">Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Turunnya Nabi Isa. A.S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.S akan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.</div><div style="margin: 0px;">Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Rasulullah S.A.W telah bersabda, " Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit sahaja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq"</div><div style="margin: 0px;">Berkata Ali bin Abi Talib, Akan datag di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya sahaja, agama hanya bentuk sahaja, Al-Qur'an hanya dijadikan bacaan sahaja, mereka mendirikan masjid, sedangkan<span class="Apple-converted-space"> </span> masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Allah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat."</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Sabda Rasulullah S.A.W, "Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, menderhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, oarng dimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamat.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-75127348609041444462011-04-16T04:27:00.001-07:002011-04-16T04:27:36.072-07:00Al-quran sebagai pembela<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."</div><div style="margin: 0px;">Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."</div><div style="margin: 0px;">Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."</div><div style="margin: 0px;">Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.</div><div style="margin: 0px;">Pada kedua ayanh dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami<span class="Apple-converted-space"> </span> tidak sampai ini?"</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-59776848624970105692011-04-16T04:26:00.000-07:002011-04-16T04:26:28.062-07:00Kisah tempat tinggal ruh<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana ruh pergi setelah ia keluar dari jasad, maka berkata Abu Bakar r.a : "Ruh itu menuju ke tujuh tempat" :</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">· Ruh para nabi dan utusan menuju ke syurga Adnin.</div><div style="margin: 0px;">· Ruh para ulama menuju ke syurga Firdaus.</div><div style="margin: 0px;">· Ruh para mereka yang berbahagia menuju ke syurga Illiyyina.</div><div style="margin: 0px;">· Ruh para syuhadaa berterbangan seperti burung disyurga sekehendak mereka.</div><div style="margin: 0px;">· Ruh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.</div><div style="margin: 0px;">· Ruh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.</div><div style="margin: 0px;">· Ruh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta jasadnya sampai hari kiamat.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Telah bersabda Rasulullah S.A.W bahawa : "Tiga kelompok manusia yang akan berjabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya ialah" :</div><div style="margin: 0px;">· Orang-orang yang mati syahid.</div><div style="margin: 0px;">· Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan Ramadhan.</div><div style="margin: 0px;">· Orang yang puasa hari Arafah.</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-59663470650710684572011-04-16T04:25:00.000-07:002011-04-16T04:25:27.304-07:00Mangkuk yang cantik, madu dan sehelai rambut<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-86252195257924597342011-04-16T04:24:00.001-07:002011-04-16T04:24:28.523-07:00Jibril, kerbau, kelelawar dan cacing<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="direction: ltr; text-align: left;"><div style="margin: 0px;">Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.</div><div style="margin: 0px;"><br />
</div><div style="margin: 0px;">Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya".</div></div></span>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5729761576103810486.post-40081637762703587392011-04-16T04:23:00.000-07:002012-06-22T08:10:44.208-07:00About Me<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="text-align: left;">Aku bukanlah orang terpintar dan paling berbakat di dunia ini. Keberhasilan yang kucapai semata-mata karena aku terus berusaha, berusaha, berusaha dan berdoa.</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="text-align: left;"></span></span></div>
<div style="margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="text-align: left;">Segala sesuatu yang dilakukan dengan baik adalah lebih baik daripada sesuatu yang dikatakan dengan baik.</span></span></div>
<div style="margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="text-align: left;">Pikiran akan mengarahkan kita pada tujuan, tujuan akan membentuk kebiasaan, kebiasaan akan membentuk karakter dan karakter akan menentukan nasib kita.</span></span></div>
</div>Islam Hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14406573371998771269noreply@blogger.com0